Halaman

Sabtu, 21 Januari 2023

Best Practice Penerapan Model Problem Based Learning dalam Teks Eksplanasi

                                             Sumber: Dokumentasi Pribadi
 

Kemampuan peserta didik dalam memahami isi teks merupakan salah satu kemampuan yang sangat diperhatikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Namun, peserta didik masih kerap kesulitan dalam memahami teks.

Kesulitan peserta didik dalam memahami teks saat pembelajaran dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu proses pembelajaran yang kurang inovatif sehingga tidak membangkitkan minat peserta didik. Selain itu, model atau metode dalam pembelajaran kurang tepat sehingga pembelajaran yang diterapkan monoton dan membuat peserta didik jenuh. Kurang minat dan kejenuhan peserta didik ini, akhirnya berdampak pada kurang konsentrasi saat memahami teks. Kesulitan memahami teks ini juga dialami siswa kelas XI SMA Citra Nusa, khususnya pada materi teks eksplanasi.

Berdasarkan permasalahan tersebut, praktik baik (Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan metode yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran teks eksplanasi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan metode demonstrasi.

Pelaksanaan pembelajaran model Problem Based Learning dan metode demonstrasi ini tentu saja memiliki tantangan. Adapun tantangan dalam pembelajaran model Problem Based Learning dan metode demonstrasi dalam aksi ini adalah sebagai berikut:

  1. Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, masalah, konsep, media, dan persiapan lainnya.
  2. Sulitnya mencari permasalahan yang relevan.
  3. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru melakukan tindakan sebagai berikut:

  1. Guru melakukan beberapa persiapan diantaranya sudah melakukan uji coba demonstrasi sebelum dilakukan di kelas, mempersiapkan alat seperti infokus dan speaker untuk mendukung penyajian PPT, serta memberi arahan kepada peserta didik melalui grup WA sebelum pelaksanaan aksi.
  2. Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa seperti jenis teks eksplanasi yang relevan dengan minat peserta didik. Tes tersebut dilaksanakan sebelum pelaksanaan aksi.
  3. Tahap evaluasi memanfaatkan website/aplikasi Wordwall agar dapat memaksimalkan waktu pembelajaran.

        Langkah dalam aksi praktik baik ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan langkah kegiatan sebagai berikut:

Orientasi peserta didik pada masalah

1.    Peserta didik mengamati demonstrasi terkait fenomena gunung meletus yang dipraktikan oleh salah satu peserta didik bersama guru.

2. Peserta didik dibimbing oleh guru menghubungkan demonstrasi tersebut dengan video teks eksplanasi gunung meletus yang juga disajikan dengan bantuan IT.

3.    Peserta didik memberikan tanggapan dan pendapat terhadap permasalahan tersebut terkait informasi serta gagasan dan fakta teks eksplanasi.

Mengorganisasikan peserta didik pada masalah

4.    Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.

5. Peserta didik dibagikan LKPD1 sebagai panduan pengerjaan diskusi untuk mengidentifikasi informasi serta gagasan dan fakta yang terdapat dalam teks eksplanasi.

6.   Peserta didik menyimak penjelasan  tentang teknis guru pengisian LKPD1  yang sudah diberikan. 

Membimbing penyelidikan

7.    Setiap kelompok berdiskusi untuk memecahkan identifikasi informasi teks eksplanasi.

8.    Peserta didik dibimbing  guru dalam mengumpulkan informasi dalam menyelesaikan LKPD1.

9.    Peserta didik selalu diingatkan mengenai batas waktu pengerjaan diskusi.  

 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

10.  Peserta didik dipandu  untuk merencanakan, guru menyiapkan, dan menyajikan laporan hasil diskusi.

a.  Laporan hasil diskusi dalam LKPD1 di foto lalu dikumpulkan melalui aplikasi whatsapp.

b.  Laporan tersebut langsung ditayangkan menggunakan infokus saat presentasi untuk memperjelas hasil diskusi.

11.    Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi mengenai LKPD1.

12.    Kelompok lain menanggapi hasil presentasi kelompok yang tampil.

13.    Selama kegiatan presentasi, kelompok wajib mendokumentasikan dalam bentuk video.

Menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah

14.   Peserta didik bersama guru menganalisis hasil diskusi dan tindak lanjut publikasi laporan diskusi melalui canva ke instagram kelas.

15.  Peserta didik diberi evaluasi terkait identifikasi informasi, gagasan dan fakta dalam teks  eksplanasi melalui aplikasi WordWall.


     Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik melalui isian sticky note dapat disimpulkan bahwa 100% peserta didik senang dengan pembelajaran model Problem Based Learning dan metode demonstrasi serta kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman peserta didik sesuai tujuan pembelajaran, yaitu dapat mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi lisan dan tulis dengan benar.

         Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah penggunaan model problem based learning. Selain itu, metode demonstrasi dalam langkah orientasi membuat peserta didik tertarik dan termotivasi dalam memahami teks eksplanasi. Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model dan metode pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Rabu, 08 Februari 2012

Motivator

Jika ditanya siapa motivator yang paling anda ketahui? saya akan menjawab Mario Teguh..
Tapi jika pertanyaannya adalah siapa motivator favorit anda? jawaban saya Bong Chandra (^^)

Yap, Bong Chandra...


Masih muda dan berwajah tampan mungkin itu adalah tanggapan untuk orang yang pertama kali melihatnya. Namun bukan hanya itu yang bisa dilihat dari seorang Bong Chandra, dia seorang entrepreneur sekaligus motivator muda yang sukses. Kehidupan memberikan banyak pembelajaran, hal itu yang saya tangkap setelah membaca biografi pribadinya di Situs websitenya www.bongchandra.co.id  .
Bong Chandra juga merupakan pengarang buku Unlimited Wealth yang menjadi buku best seller karena hampir terjual 100.000 copy. Publik dan media pun menyebut Bong Chandra sebagai Motivator Termuda No 1 Asia.
Kata-kata motivasi favorit saya dari seorang Bong Chandra yaitu
  • Tidak ada waktu yang sempurna untuk memulai sesuatu, waktu yang paling mendekati sempurna adalah sekarang!
  • Ketika anda tidak diperhitungkan, disaat itulah para kompetitor lengah.
  • Kreatifitas seringkali muncul justru disaat kita tidak memiliki banyak pilihan.
Dan berikut profil lengkapnya,

Nama : Bong Chandra
Kelahiran : Jakarta, 25 Oktober 1987
Orang Tua : Aditya dan Bong Sungo
Status : Anak kedua dari tiga bersaudara
Pendidikan : SMA Kalam Kudus Jakarta
                       Universitas Bina Nusantara (tidak selesai)
Penghargaan : Orang sukses di bawah usia 40 tahun, “Forty under Forty” dari majalah Fortune Indonesia 2010
Buku : Unlimited Wealth cetakan keenam
Afiliasi : PT BONG CHANDRA SUCCESS SYSTEM
Lokasi : Rukan Plaza De Lumina Blok A No 22, Cengkareng, Jakarta Barat
Minat Pribadi : Reading Books, Public Speaking, Property, and Business
Email : bongchandra@ymail.com
Biografi Pribadi :
Motivator Termuda No 1 Asia
Bong Chandra adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, dilahirkan di Jakarta 25 Oktober 1987. Bong Chandra dilahirkan di keluarga yang sederhana dan segala sesuatunya selalu tercukupi. Dari kecil sampai SMA tidak ada yang prestasi yang menonjol yang telah dicapai Bong chandra. Beliau dulunya adalah seorang yang minder dan tidak mempunyai banyak teman, tubuhnya yang kecil, dan penyakit Asma yang dideritanya semakin membuatnya merasa kecil. Beliau juga tidak pernah mendapatkan 1 piala sekalipun, dan tidak pernah memenangkan lomba dan kompetisi manapun.
Hal ini makin diperparah ketika krisis ekonomi menerjang Indonesia tahun 1998. Saat itu keluarga dari Bong Chandra mengalami kebangkrutan. Awalnya Bong Chandra tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, namun Beliau mulai sadar ketika melihat rumahnya sendiri dipasang sebuah pengumuman bahwa rumah ini “DIJUAL”. Keadaan semakin parah ketika keluarga harus berhutang puluhan juta rupiah untuk membiayai kuliah Bong Chandra.
Keadaan yang begitu sulit justru membentuk Bong Chandra menjadi seorang anak muda yang lebih tangguh dibandingkan dengan anak seusianya. Di usia 18 tahun, Bong Chandra mulai merintis bisnis bersama teman – temannya. Dalam merintis bisnisnya saat itu, Bong Chandra banyak mendapatkan hinaan dan comooh dari orang disekitarnya. Dengan sebuah motor butut, Beliau terus merintis bisnisnya siang dan malam. Pergi keluar kota sendirian, kos di tempat yang sangat sederhana dengan jatah makan siang hanya Rp 1.200. Kehujanan dan kepanasan adalah hal yang biasa dialami oleh Bong Chandra.
Penolakan – penolakan yang dihadapi oleh Bong Chandra membuatnya bertumbuh menjadi seorang yang lebih kuat. Orang yang meremehkan dan menolaknya dulu sebenarnya telah melemparkan kayu ke dalam bara api yang menyala. Alih – alih down, Bong Chandra justru merasa tertantang untuk membuktikan kepada mereka yang meragukannya. Kini Bong Chandra telah berhasil membuktikan prestasi yang luar biasa kepada orang – orang yang dulu telah meragukannya.
Bong Chandra kini telah membantu banyak orang dalam meraih impian melalui Seminar yang diberikannya. Telah berbicara dihadapan 65.000 orang, mulai dari Mahasiswa, Ibu rumah tangga, Dosen, Ahli hukum, Dokter, CEO, Pengusaha, dan lain – lain. Saat ini Beliau sedang membangun perumahan seluas 5,1 hektar dengan nilai investasi lebih dari Rp 180 Milyar. Beliau juga merupakan pengusaha otomotif dengan membangun jaringan bisnis Car Wash-Cafe-Refleksi yang tersebar di Bandung dan Jakarta.
source :  bongchandra.co.id/about.html
          

Senin, 23 Januari 2012

Begins

"Everything is easy once you know how"
 Anonymous